1.
Pendahuluan
Minyak mentah (petroleum) adalah
campuran yang kompleks, terutama
terdiri dari hidrokarbon bersama-sama
dengan sejumlah kecil komponen yang
mengandung sulfur, oksigen dan
nitrogen dan sangat sedikit komponen yang
mengandung logam.
Struktur hidrokarbon yang ditemukan
dalam minyak mentah:
1. Alkana (parafin) CnH2n + 2
Alkana ini memiliki rantai lurus dan
bercabang, fraksi ini merupakan yang
terbesar di dalam minyak mentah.
2. Siklo alkana (napten) CnH2n
Sikloalkana ada yang memiliki cincin
5 (lima) yaitu siklopentana ataupun cincin 6
(enam) yaitu sikloheksana.
Sikloheksana Siklopentana
3. Aromatik CnH2n -6
Aromatik memiliki cincin 6 (enam)
Aromatik hanya terdapat dalam jumlah
kecil, tetapi sangat diperlukan dalam
bensin karena :
- Memiliki harga anti knock yang
tinggi
- Stabilitas penyimpanan yang baik
- Dan kegunaannya yang lain sebagai
bahan bakar (fuels)
Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon
sangat tergantung pada sumber dari
minyak bumi. Pada umumnya alkana
merupakan hidrokarbon yang terbanyak tetapi
kadang-kadang (disebut sebagai crude
napthenic) mengandung sikloalkana sebagai
komponen yang terbesar, sedangkan
aromatik selalu merupakan komponen yang
paling sedikit.
Pengilangan/penyulingan (refining)
adalah proses perubahan minyak mentah
menjadi produk yang dapat dijual
(marketeble product) melalui kombinasi proses
fisika dan kimia. Produk yang
dihasilkan dari proses pengilangan/penyulingan
tersebut antara lain:
1. Light destilates adalah
komponen dengan berat molekul terkecil.
a. Gasoline (Amerika Serikat)
atau motor spirit (Inggris) atau bensin (Indonesia)
memiliki titik didih terendah dan
merupakan produk kunci dalam penyulingan
yang digunakan sebagai bahan pembakar
motor (:t 45% dari minyak mentah
diproses untuk menghasilkan gasolin.
b. Naphta adalah material yang
memiliki titik didih antara gasolin dan kerasin.
Beberapa naphta digunakan sebagai :
- Pelarut dry cleaning (pencuci)
- Pelarut karet
- Bahan awal etilen
- Dalam kemileteran digunakan sebagai
bahan bakar jet dikenanl sebagai jP-4
c. Kerosin memiliki titik didih
tertinggi dan biasanya digunakan sebagai :
- Minyak tanah
- Bahan bakar jet untuk air plane
2. Intermediate destilates merupakan
minyak gas atau bahan bakar diesel yang
penggunaannya sebagai bahan bakar
transportasi truk-truk berat, kereta api,
kapal kecil komersial, peralatan
pertanian dan lain-lain.
3. Heavy destilates merupakan
komponen dengan berat molekul tinggi. Fraksi ini
biasanya dirubah menjadi minyak
pelumas (lubricant oils), minyak dengan berat
jenis tinggi dari bahan bakar, lilin
dan stock cracking.
4. Residu termasuk aspal, residu
bahan bakar minyak dan petrolatum.
2.
Fraksi Minyak Bumi
Proses pertama dalam pemrosesan
minyak bumi adalah fraksionasi dari
minyak mentah dengan menggunakan
proses destilasi bertingkat
a.
Fraksi Gas
Gas alam dapat diperoleh secara
terpisah maupun bersama-sama dengan
minyak bumi. Gas alam sebagian besar
terdiri dari alkana berantai karbon rendah
yaitu antara lain metana, etana,
propana, butana dan iso-butana. Gas alam dapat
dipergunakan sebagai:
1.
Bahan bakar rumah tangga atau pabrik
Gas alam merupakan bahan bakar yang
paling bersih dan praktis, tetapi gas
alam mempunyai keburukan yaitu
sifatnya yang tidak berbaun (bila dibandingkan
dengan gas dari batubara) sehingga
sering terjadi kecelakaan karena bocor. Oleh
karena itu kadang-kadang gas ini
diberi "bau" yaitu sedikit zat yang berbau sekali.
Propana yang merupakan salah satu
fraksi gas pada perusahaan biasanya
digunakan sebagai :
- Mengelas paduan-paduan tembaga,
alumunium dan magnesium.
- Mengelas besi tuang.
- Menyolder dan mengelas solder.
- Menyemprot Jogam.
- Memotong besi dengan gas karbit.
- Penerangan pantai.
Butana dipakai dalam rumah tangga
sebagai :
- Pemanas ruangan.
- Penerangan.
- Pemakaian di dapur.
Butana mempunyai batas meledak yang
lebih kecil bila dibandingkan dengan
propana.
2.
Karbon hitam (Carbon Black)
Karbon hitam (Carbon black) adalah
arang harus yang dibuat oleh
pembakaran yang tidak sempurna.
Pegunaannya antara lain sebagai :
- Bahan dalam pembuatan cat, tinta
cetak dan tinta Gina.
- Zat pengisi pada karet terutama
dalam pembuatan ban-ban mobil dan sepeda.
Karbon hitam dibuat dengan membawa
nyala gas bumi ke sebuah bidang
datar yang didinginkan, arang yang
terbentuk kemudian dipisahkan dari bidang ini
dan dibagi berdasarkan kehalusannya.
Metana yang mengandung 75% karbon akan
menghasilkan 4 atau 4,5% zat
penghitam dan sisanya hilang sebagai asap, zat asam
arang dan sebagainya.
3.
Tujuan-tujuan Sintesis
Hasil sintesis dibuat dengan oksidasi
zat-zat hidrokarbon dari gas alamo
Proses pembuatan lainnya, yaitu :
- Pembuatan zat cair dari metana.
- Pembuatan bensin-bensin untuk kapal
terbang yang bernilai tinggi dengan cara
menggandeng (alkylering) iso-butana
dengan butena-butena.
b.
Bensin
Bensin dapat dibuat dengan beberapa
cara, antara lain yaitu ;
1. Penyulingan langsung dari minyak
bumi (bensin straight run), dimana kualitasnya
tergantung pada susunan kimia dari
bahan-bahan dasar. Bila mengandung
banyak aromatik-aromatik dan
napthen-naphten akan menghasilkan bensin yang
tidak mengetok (anti knocking).
2. Merengkah (cracking) dari
hasil-hasil minyak bumi berat, misalnya dari minyak
gas dan residu.
3. Merengkah (retor ming) bensin
berat dari kualitas yang kurang baik.
4. Sintesis dari zat-zat berkarbon
rendah.
Bensin biasanya digunakan sebagai :
1.
Bahan bakar motor
Sebagai bahan bakar motor ada
beberapa sifat yang diperhatikan untuk
menentukan baik atau tidaknya bensin
tersebut.
* Keadaan terbang (titik embun)
Gangguan yang disebabkan oleh adanya
gelembung-gelembung gas didalam
karburator dari sebuah motor yang
disebabkan oleh adanya kadar yang terlalu tinggi
dari fraksi-fraksi yang sangat ringan
dalam bensin. Hal ini terutama disebabkan oleh
terlalu banyaknya propana dan butana
yang berasal dari bensin. Gelembunggelembung
gas yang terdapat dalam keadaan
tertentu dapat menutup lubang-lubang
perecik yang sempit dan pengisian
bensin akan terhenti.
* Kecendrungan mengetok (knocking)
Ketika rasio tekanan dari motor
relatif tinggi, pembakaran bisa menyebabkan
peletusan (peledakan) didalam
sijinder, sehingga :
- Timbulnya kebisingan knock
- Kekuatan berkurang
- Menyebabkan kerusakan mesin
Hidrokarbon rantai bercabang dan
aromatik sangat mengurangi kecendrungan
dari bahan bakar yang menyebabkan
knocking, misalnya 2,2,4 -trimetil pentana
(iso-oktan) adalah anti knock fuels.
Harga yang tinggi dari bilangan oktan
mengakibatkan makin baik melawan
knocking. Mesin automibil modern memerlukan
bahan bakar dengan bilangan oktan
antara 90 dan 100, semakin tinggi rasio
penekanan (compression) maka
diperlukan bilangan oktan yang tinggi pula.
Bilangan oktan dapat dinaikkan dengan
menambahkan beberapa substansi,
antara lain fefraefyl lead (TEL) dan
feframefyl lead (l-MI) yang ditambahkan da!am
bensin dengan kuantitas yang kecil
karena dikuatirkan apabila ditambahkan terlalu
banyak efek timah bagi lingkungan.
TEL (Pb(C2Hs)4) dibuat dari campuran timah
hitam dengan natrium dan etil klorida.Damar dapat terbentuk karena adanya
alkena-alkena yang mempunyai satu
ikatan ganda sehingga berpotensi
untuk berpolirherisasi membentuk molekulmolekul
yang lebih besar. Pembentukan damar
ini dipercepat oleh adanya zat asam
di udara, seperti peroksiden.
Kerugian yang disebabkan oleh pembentukan damar ini
antara lain;
- Bahan ini dapat menempel pada
beberapa tempat dalam motor, antara lain
saluran-saluran gas dan pada kutub
yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
motor.
- Menurunkan bilangan oktan karena
hilangnya alkena-alkena dari bensin.
Pembentukan damar dapat dicegah
dengan penambahan senyawa-senyawa
dari tipe poliphenol dan aminophenol,
seperti hidroquinon dan p-aminophen.
* Titik beku
Jika dalam bensin terdapat prosentasi
yang tinggi dari aromatik-aromatik tertentu
maka pada waktu pendinginan, aromatik
itu akan mengkristal dari mengakibatkan
tertutupnya lubang-lubang alai
penyemprotan dalam karburator. Titik beku ini
terutama dipengaruhi oleh benzen
(titik beku benzen murni ± 5ºC).
* Kadar belerang
Kerugian yang disebabkan bila kadar
belerang terlalu tinggi, adalah :
- Memberikan bau yang tidak enak dari
gas-gas yang dihasilkan.
- Mengakibatkan korosi dari
bagian-bagian logam, seperti rusaknya silinder-silinder
yang disebabkan oleh asam yang
mengembun pada didnding silinder.
- Mempunyai pengaruh yang tidak baik
terhadap bilangan oktan.
2.
Bahan Ekstraksi, Pelarut dan Pembersih
Sebelum digunakan sebaagi
pengekstraksi bensin di fraksinasi dengan
destilasi bertingkat menjadi fraksi
yang lebih kecil. Bensin biasanya digunakan untuk
mengekstraksi berbagai bahan, seperti
minyak kedelai, minyak kacang tanah,
minyak kelapa dan bahan-bahan alam
lain.
Sebagai bahan pelarut bagi karet
digunakan fraksi dengan titik didih antara
80 -130°C dan 100 -130°C. Larutan
karet ini biasanya digunakan untuk :
- Mencelupkan kanvas pada pembuatan
ban.
- Melekatkan karet.
- Perekat-perekat untuk industri sepatu.
- Larutan untuk pasta-pasta karet
untuk memadatkan dan melaburkan tenunan.
Bensin juga dapat digunakan sebagai
bahan pembersih yaitu membersihkan
secara kimia dengan cara diuapkan.
Keuntungan menggunakan bensin sebagai
bahan pembersih adalah:
- Bensin memiliki titik didih rendah
sehingga barang-barang yang dicuci lekas
menjadi kering dan baunya cepat
hilang.
- Tidak mudah terbakar di ruang
terbuka.
- Kualitas dari bahan wol tahan
terhadap ini.
3.
Bahan bakar penerangan dan pemanasan
Bensin digunakan pada lampu-lampu
tambang dimana tidak terdapat tenaga
listrik. Dan sebagai pemanas
digunakan pada:
- Lampu soldir dan lampu pembakar
cat.
- Penghangus yang dapat menghilangkan
serat-serat yang menonjol dari tenunan
dan rambut kulit.
C.
Kerosin
Pemakaian kerasin sebagai penerangan
di negara-negara maju semakin
berkurang, sekarang kerasin digunakan
untuk pemenasan. Pemakaian terpenting
dari kerasin antara lain:
1. Minyak Lampu
Kerosin sebagai minyak lampu
dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung, sifatsifat
yang harus diperhatikan bila kerasin
digunakan sebagai minyak lampu adalah :
* Warna
Kerosin dibagai dalam berbagai kelas
warna:
- Water spirit (tidak berwarna)
- Prime spirit
- Standar spirit
Di India, pemakai di pedalaman tidak
mau membeli kerosin putih karena mengira
ini adalah air dan mengira hanya yang
berwarna kuning atau sawo matang saja
yang dapat membakar dengan baik.
* Sifat bakar
Nyala kerasin tergantung pada susunan
kimia dari minyak tanah :
- Jika mengandung banyak aromatik
maka apinya tidak dapat dibesarkan karena
apinya mulai berarang.
- Alkana-alkana memiliki nyala api
yang paling baik.
- Sifat bakar napthen terletak antara
aromatik dan alkana.
* Viskositas
Minyak dalam lampu kerasin mengalir
ke sumbu karena adanya gaya kapiler
dalam saluran-saluran sempit antara
serat-serat sumbu.
Aliran kerosin tergantung pada
viskositas yaitu jika minyak cair kental dan
lampu mempunyai tinggi-naik yang
besar maka api akan tetap rendah dan
sumbu menjadi arang (hangus) karena
kekurangan minyak.
* Kadar belerang
Sama seperti kadar belerang pada
bensin.
2. Bahan bakar untuk pemanasan untuk
memasak
Macam-macam alat pembakar kerosin:
- Alat pembakar dengan sumbu gepeng:
baunya tidak enak.
- Alat pembakar dengan sumbu bulat:
mempunyai pengisian hawa yang
dipusatkan.
- Alat pembakar dengan pengabutan
tekan: merek dagang primus
3. Bahan bakar motor
Motor-motor yang menggunakan kerosin
sebagai bahan bakar adalah :
- Alat-alat pertanian (traktor).
- Kapal perikanan.
- Pesawat penerangan listrik kecil.
Motor ini selain memiliki sebuah
karburator juga mempunyai alat penguap untuk
kerosin. Motor ini jalannya dimulai
dengan bensin dan dilanjutkan dengan kerosin
kalau alat penguap sudah cukup panas.
Motor ini akan berjalan dengan baik bila
kadar aromatik didalam bensin tinggi.
4. Bahan pelart untuk bitumen
Kerosin jenis white spirit sering
digunakan sebagai pelarut untuk bitumen aspal.
5. Bahan pelarut untuk insektisida
Bubuk serangga dibuat dari bunga
Chrysant (Pyerlhrum cinerarieotollum) yang
telah dikeringkan dan dihaluskan,
sebagai bahan pelarut digunakan kerosin.
Untuk keperluan ini kerasin harus
mempunyai bau yang enak atau biasanya obat
semprot itu mengandung bahan
pengharum.
d.
Minyak Gas
Minyak gas pada awalnya banyak digunakan
sebagai penerangan dalam gerbong
kereta api, tetapi sekarang sebagian
telah diganti oleh listrik karena lebih mudah
dipakai dan sedikit bahaya kebakaran
jika ada kecelakaan kereta api.
Minyak gas juga digunakan sebagai :
- Bahan bakar untuk motor diesel.
- Pesawat-pesawat pemanasan pusat
otomatis dengan nama minyak bakar untuk
keperluan rumah tangga, biasanya
adalah minyak gas tanpa bagian-bagian
residual.
Seperti pada bensin untuk menaikkan
bilangan oktan pada minyak gas maka
perlu ditambahkan :
- Persenyawaan yang mengandung banyak
sekali zat asam, misalnya amilnitrit dan
etilnitrit. Untuk memperoleh hasil
yang nyata maka persentasenya harus besar
yaitu kira-kira 5% sehingga pemakaian
senyawa ini menjadi mahal.
- Persenyawaan yang penggunaannya lebih
sedikit peroksida (peroxyden) dan
berbagai persenyawaan organik,
dipakai 0,5% untuk menaikkan 10 atau 15 titik
bilangan oktan.
e.
Minyak Bakar
Walaupun setiap minyak yang dibakar
dapat dinamakan minyak bakar tetapi nama
ini biasanya hanya digunakan untuk
bahan bakar residual dan untuk bahan bakar
sulingan. Bahan bakar residua!
biasanya diperoleh dengan cara mengentalkan
minyak bumi atau merengkah minyak gas
dan residu minyak tanah.
Bahan bakar digunakan sebagai :
- Motor diesel tipe besar.
- Minyak yang dinyalakan dengan
pembakar dalam tungku masak yang digunakan
untuk :
- Memproduksi uap
- Pengerjaan panas dari logam
- Mencairkan hasil perindustrian
- Membakar batu, emaile, dan
sebagainya.
Sifat-sifat yang harus ada pada
minyak bakar adalah :
* Memiliki batas viskositas tertentu
Viskositas minyak bakar terletak
antara viskositas minyak gas yaitu kira-kira 4 cs
= 1,30E pada 50°C dan kira-kira
550/650 cs = 75/850E pada 50°C. Minyak bakar
yang lebih encer diperlukan untuk
pesawat bakar yang lebih kecil, misalnya untuk
alat pemanasan sentral otomatis dalam
rumah.
* Banyaknya panas yang diberikan
Kalor pembakaran minyak bakar
batasnya kira-kira 10.000 dan 10.550 cal/g.
* Kadar belerang
Lebih penting pada minyak diesel
daripada minyak bakar karena pada minyak
disesi belerang dapat menyebabkan
kerusakan silinder dan kerosi dari sistem
buang.
* Titik beku
- Mempunyai titik beku maksimal
tertentu.
- Biasanya titik beku tergantung pada
perlakuan terlebih dahulu yang dikerjakan
terhadap bahan. Misalnya minyak bakar
sebagian terdiri dari residu cracking
yang sesudah dipanaskan hingga 1000C
memiliki titik didih –210C, tetapi sesudah
dibiarkan untuk waktu yang lama titik
beku menjadi 1500C.
3.
Pemrosesan Minyak Bumi
Pada pemrosesan minyak bumi
melibatkan 2 proses utama, yaitu :
1. Proses pemisahan (separation
processes)
2. Proses konversi (convertion
processes)
Proses pengilangan (refines)
pertama-tama adalah mengubah komponen
minyak menjadi fraksi-fraksi yang
laku dijual berupa beberapa tipe dari destilasi.
Beberapa perlakuan kimia dan
pemanasan dilakukan untuk memperbaiki kualitas
dari produk minyak mentah yang
diperoleh. Misalnya pada tahun 1912 permintaan
gasolin melebihi supply dan untuk
memenuhi permintaan tersebut maka digunakan
proses "pemanasan" dan
"tekanan" yang tinggi untuk mengubah fraksi yang tidak
diharapkan. Molekul besar menjadi
yang lebih kecil dalam range titik didih gasolin,
proses ini disebut cracking.
a.
Proses Pemisahan (Separation Processes)
Unit operasi yang digunakan dalam
penyulingan minyak biasanya sederhana
tetapi yang kompleks adalah
interkoneksi dan interaksinya.
Proses pemisahan tersebut adalah :
1.
Destilasi
Bensin, kerasin dan minyak gas
biasanya disuling pada tekanan atmosfer,
fraksi-fraksi minyak pelumas akan
mencapai suhu yang lebih tinggi dimana zat-zat
hidrokarbon mulai terurai (biasanya
kira-kira antara suhu 375 -400°C) karena itu
lebih baik jika minyak pelumas
disuling dengan tekanan yang diturunkan.
Pengurangan tekanan diperoleh dengan
menggunakan sebuah pompa vakum (vacum
pump).
2.
Absorpsi
Umumnya digunakan untuk memisahkan
zat yang bertitik didih tinggi dengan
gas. Minyak gas digunakan untuk
menyerap gasolin alami dari gas-gas basah. Gasgas
dikeluarkan dari tank penyimpanan gas
sebagai hasil dari pemanasan matahari
yang kemudian diserap ulang oleh
tanaman. Steam stripping pada umumnya
digunakan untuk mengabsorpsi
hidrokarbon fraksi ringan dan memperbaiki kapasitas
absorpsi minyak gas.
Proses ini dilakukan terutama dalam
hal-hal sebagai berikut:
- Untuk mendapatkan fraksi-fraksi
gasolin alami yang dapat dicampurkan pada
bensin.
- Untuk pemisahan gas-gas rekahan
dalam suatu fraksi yang sangat ringan
(misalnya fraksi yang terdiri dari
zat hidrogen, metana, etana) dan fraksi yang
lebih berat yaitu yang mempunyai
komponen-komponen yang lebih tinggi.
- Untuk menghasilkan bensin-bensin
yang dapat dipakai dari berbagai gas ampas
dari suatu instalasi penghalus.
3.
Adsorpsi
Proses adsorpsi digunakan untuk memperoleh
material berat dari gas.
Pemakaian terpenting proses adsorpsi
pada perindustrian minyak adalah :
- Untuk mendapatkan bagian-bagian
berisi bensin (natural gasoline) dari gas-gas
buni, dalam hal ini digunakan arang
aktif.
- Untuk menghilangkan bagian-bagian
yang memberikan warna dan hal-hal lain
yang tidak dikehendaki dari minyak,
digunakan tanah liat untuk menghilangkan
warna dan bauxiet (biji
oksida-aluminium).
4.
Filtrasi
Digunakan untuk memindahkan endapan
lilin dari lilin yang mengandung
destilat. Filtrasi dengan tanah liat
digunakan untuk decolorisasi fraksi.
5.
Kristalisasi
Sebelum di filtrasi lilin harus
dikristalisasi untuk menyesuaikan ukuran kristal
dengan cooling dan stirring. Lilin
yang tidak diinginkan dipindahkan dan menjadi lilin
mikrokristalin yang diperdagangkan.
6.
Ekstraksi
Pengerjaan ini didasarkan pada
pembagian dari suatu bahan tertentu dalam
dua bagian yang mempunyai sifat dapat
larut yang berbeda.
b.
Proses Konversi (conversion processes)
Hampir 70% dari minyak mentah di proses
secara konversi di USA,
mekanisme yang terjadi berupa
pembentukan "ion karbonium" dan "radikal bebas".
Dibawah ini ada beberapa contoh
reaksi konversi dasar yang penting:
1.
Cracking atau Pyrolisis
Cracking atau pyirolisis merupakan
proses pemecahan molekul-molekul
hidrokarbon besar menjadi
molekul-molekul yang lebih kecil dengan adanya
pemanasan atau katalis.
minyak gas berat gasolin gasalin
(anti knock) recycle stock
Dengan adanya pemanasan yang cukup dan
katalis maka hidrokarbon parafin
akan pecah menjadi dua atau lebih
fragmen dan salah satunya berupa olefin. Semua
reaksi cracking adalah endotermik dan
melibatkan energi yang tinggi. Proses
cracking meliputi:
* Proses cracking thermis
murni
Proses ini merupakan proses pemecahan
molekul-molekul besar dari zat
hidrokarbon yang dilakukan pada suhu
tinggi yang bekerja pada bahan awal selama
waktu tertentu.
Pada pelaksanaannya tidak mungkin
mengatur produk yang dihasilkan pada
suatu proses crackingi, biasanya
selain menghasilkan bensin (gasoline) juga
mengandung molekul-molekul yang lebih
kecil (gas) dan molekul-molekul yang lebih
besar (memiliki titik didih yang
lebih tinggi dari bensin).
Proses cracking dilakukan untuk
menghasilkan fraksi-fraksi bensin yang berat
yaitu yang mempunyai bilangan oktan
yang buruk karena umunya bilangan oktan itu
meningkat jika titik didihnya turun.
Maka pada cracking bensin berat akan diperoleh
suatu perbaikan dalam kualitas bahan
pembakarnya yang disebabkan oleh 2 hal,
yaitu:
- Penurunan titik didih rata-rata
- Terbentuknya alken
Oleh karena itu bilangan oktan dapat
meningkat dengan sangat tinggi, misalnya dari
45-50 hingga 75-80.
* Proses cracking thermis
dengan katalisator
Dengan adanya katalisator maka reaksi
cracking dapat terjadi pada suhu
yang lebih rendah. Keuntungan dari
proses thermis-katalisator adalah:
- Perbandingan antara bensin terhadap
gas adalah sangat baik karena disebabkan
oleh pendeknya waktu cracking pada
suhu yang lebih rendah.
- Bensin yang dihasilkan menunjukkan
angka oktan yang lebih baik.
Dengan adanya katalisator dapat
terjadi proses isomerisasi, dimana alkenaalkena
dengan rantai luru dirubah menjadi
hidrokarbon bercabang, selanjtnya terjadi
aromatik-aromatik dalam fraksi bensin
yang lebih tinggi yang juga dapat
mempengaruhi bilangan oktan.
* Proses cracking dengan
chlorida-aluminium (AlCl3) yang bebas air
Bila minyak dengan kadar aromatik
rendah dipanaskan dengan AlCl3 bebas air
pada suhu 180-2000C maka akan terbentuk
bensin dalam keadaan dan waktu
tertentu. Bahan yang tidak mengandung
aromatik (misalnya parafin murni) dengan
2 atau 5% AlCl3 dapat merubah
sebagian besar (90%) dari bahan itu menjadi
bensin, bagian lain akan ditingga/
sebagai arang dalam ketel. Anehnya pada proses
ini bensin yang dihasilkan tidak
mengandung alkena-alkena tetapi masih memiliki
bilangan oktan yang lumayan, hal ini
mungkin disebabkan kerena sebagian besar
alkena bercabang. Kerugian dari
proses ini adalah :
- Mahal karena AlCl3 yang dipakai
akan menyublim dan mengurai.
- Bahan-bahan yang dapat dikerjakan
terbatas.
- Pada saat reaksi berlangsung,
banyak sekali gas asam garam maka harus memakai
alat-alat yang tahan korosi.
2. Polimerisasi
Terbentuknya polimer antara ikatan
molekul yang sama yaitu ikatan bersama dari
light
gasoline.
Proses polimerisasi merubah produk
samping gas hirokarbon yang dihasilkan
pada cracking menjadi hidrokarbok
liquid yang bisa digunakan sebagai:
- Bahan bakar motor dan penerbangan
yang memiliki bilangan oktan yang tinggi.
- Bahan baku petrokimia.
Bahan dasar utama dalam proses polimerisasi
adalah olefin (hidrokarbon
tidak jenuh) yang diperoleh dari
cracking still.
3.
Alkilasi
Proses alkilasi merupakan proses
penggabungan olefin dari aromat atau
hidrokarbon parafin.
Proses alkilasi adalah eksotermik dan
pada dasarnya sama dengan
polimerisasi, hanya berbeda pada
bagian-bagian dari charging stock need be
unsaturated. Sebagai hasilnya adalah
produk alkilat yang tidak mengandung olefin
dan memiliki bilangan oktan yang
tinggi. Metode ini didasarkan pada reaktifitas dari
karbon tersier dari isobutan dengan
olefin, seperti propilen, butilen dan amilen.
4.
Hidrogenasi
Proses ini adalah penambahan hidrogen
pada olefin. Katalis hidrogen adalah
logam yang dipilih tergantung pada
senyawa yang akan di reduksi dan pada kondisi
hidrogenasi, misalnya Pt, Pd, Ni, dan
Cu.
Disamping untuk menjenuhkan ikatan
ganda, hidrogenasi dapat digunakan
untuk mengeliminasi elemen-elemen
lain dari molekul, elemen ini termasuk oksigen,
nitrogen, halogen dan sulfur.
5.
Hydrocracking
Proses hydrocracking merupakan
penambahan hidrogen pada proses
cracking.
heavy gas oil straight chain branched
chain recycle stock
gasoline gasoline (no unsaturated
formed)
6.
Isomerisasi
Proses isomerisasi merubah struktur
dari atom dalam molekul tanpa adanya
perubahan nomor atom.
Proses ini menjadi penting karena
dapat menghasilkan iso-butana yang
dibutuhkan untuk membuat alkilat
sebagai dasar gasoline penerbangan.
7.
Reforming atau Aromatisasi
Reforming merupakan proses konversi
dari naptha untuk memperoleh produk
yang memiliki bilangan oktan yang
tinggi, dalam proses ini biasanya menggunakan
katalis rhenium, platinum dan
chromium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar